REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Turki, aktivis Hizmet di Jakarta Ali Unsal, mengkaim tidak tertutup kemungkinan pemerintahan Recep Tayip Erdogan dapat mengarah seperti pemerintahan Saddam Husein di Irak ataupun Muamar Qadafi di Libya.
Indikasi awal dapat terlihat lewat bagaimana Erdogan melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang dianggap kritis kepada pemerintahan.
Menurut Ali, berdasarkan kabar terbaru, setidaknya ada 10 orang yang ditangkap lantaran kedapatan melakukan kritik terhadap pemerintahan Erdogan melalui media sosial, Twitter.
Sementara dari aspek politik, keberhasilan Erdogan menjadi Perdana Menteri untuk ketiga kalinya pada 2011 membuat pendiri Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu menjadi begitu berkuasa.
Baca juga, Misteri Kicauan Stratfor, CIA dan Penggulingan Pemerintah Turki.
Pada saat itu, Partai AKP, yang merupakan partai berkuasa, berhasil menang di Pemilu dengan raihan 327 kursi di Parlemen (49 persen). Atas hasil ini, Erdogan menjadi satu-satunya Perdana Menteri Turki yang berhasil memenangi Pemilu selama tiga kali berturut-turut.
Ali menuturkan, bahkan bukan tidak mungkin, jika kondisi ini bertahan, maka Erdogan bisa seperti Saddam Husein di Irak atau Muammar Khadafi di Libya.
"Sekarang mungkin kondisinya (Turki) akan lebih jelek dari (pemerintahan) Saddam Husein, tapi kenapa dia (Erdogan) bisa menang tiga kali, kenapa 49 (persen)? Saya jawab, kalau dia tunggu dua atau tiga tahun lagi, mungkin bisa 90 atau 99 (persen), sama seperti Saddam atau seperti Khadafi (di Libya)," tutur Ali saat mengunjungi Kantor Republika, Jalan Warung Buncit No.37, Jakarta Selatan, Kamis (4/8).
Hizmet merupakan gerakan yang didirikan oleh Fethullah Gulen yang kini berada di Amerika Serikat.