REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Satuan khusus militer Lebanon menyerbu satu pos ISIS di luar Kota Arsal di perbatasan di bagian timur laut negeri itu pada Kamis (4/8) dan menangkap beberapa tersangka pelaku teror.
"Patroli intelijen militer menyerang satu pos ISIS di Daerah Wadi Ata di Arsal, tempat satuan tersebut menangkap beberapa pelaku teror yang sangat berbahaya. Orang yang ditahan tersebut dikirim ke satu barak militer," kata National News Agency (NNA).
Menurut laporan media, orang yang ditahan itu adalah warga Lebanon Tareq Al-Fliti dan Sameh Al-Breidi serta dua warga negara Suriah yang belum diidentifikasi. Serangan tersebut tidak merenggut satu pun korban jiwa.
Baca: Obama Sebut ISIS Miliki Taktik Baru
Orang yang ditahan itu dilaporkan terlibat dalam aksi memasukkan mobil yang dipasang peledak ke Lebanon, pembunuhan seorang mayor Angkatan Darat dan seorang Sersan I dan perang melawan militer dalam bentrokan di Arsal.
Militer Lebanon terlibat dalam pertempuran sengit melawan anggota ISIS dan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al Qaida, pada Agustus 2014 di pinggiran Arsal. Sebelum penarikan diri ke Suriah, gerilyawan menculik 31 prajurit dan polisi, dan belakangan Fron An-Nusra membunuh empat di antara mereka serta ISIS memenggal satu orang lagi.
Sembilan personel masih ditawan ISIS.
Gerilyawan ISIS dan Front An-Nusra, yang mengganti namanya menjadi Jabhat Fateh Ash-Sham setelah memisahkan diri dari Alqaidah, berlindung di daerah terjal di sepanjang perbatasan yang belum didemarkasi antara Suriah dan Lebanon. Militer secara rutin mengebom posisi mereka, sementara Hizbullah dan militer Suriah telah terlibat bentrokan melawan mereka di perbatasan di wilayah Suriah.