Jumat 05 Aug 2016 16:16 WIB

Acara Renang Tutup Aurat Malah Dikritik Pemerintah Prancis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Achmad Syalaby
Burkini atau baju renang Muslim
Foto: dailymail
Burkini atau baju renang Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Rencana untuk menggelar hari 'burkini' di sebuah kolam renang Marseille, Prancis menuai perdebatan di seluruh negeri, Jumat (5/8). Asosiasi perempuan, Smile14 kota Marseille telah menyewa area taman air selama satu hari untuk perempuan saja.

 Mereka menetapkan aturan bahwa perempuan yang berenang tidak boleh menggunakan bikini. Acara ini akan digelar ada 17 September. Smile13 adalah komunitas yang berbasis di Marseille, kota dengan jumlah Muslim terbanyak, sekitar 220 ribu orang.

Politisi dan penduduk menentang acara tersebut. Mereka ramai-ramai merespons acara ini baik di Twitter maupun di dunia nyata. Sejumlah orang berkata menggelar hari berenang hanya akan memisahkan komunitas.Penasihat pemimpin partai kanan, National Front, Florian Philippot memperingatkan acara ini berisiko mengganggu publik. "Acara seperti ini harus dilarang," kata dia, dikutip Aljazirah.

Senator Michel Amiel yang juga walikota kota Les Pennes Mirabeau juga mengatakan sedang mencari cara untuk melarangnya. Taman air Speedwater tempat acara berlangsung berada di wilayah kekuasaannya.

Hingga Wali Kota Marseille, Jean-Claude Gaudin juga menentangnya. Ia mengatakan selalu menentang tindakan berkelompok-kelompok. "Dalam konteks ini, kita harus melawan setiap perpecahan dalam masyarakat kita," katanya.

Meski demikian, sejumlah kritik juga muncul untuk para pengkritik acara. Senator sosialis Samia Ghali mengatakan masalah ini tidak penting untuk diperdebatkan dan malah menimbulkan kebingungan pada apa yang sebenarnya diperjuangkan.

Politisi lain, Patrick Mennucci mengatakan acara itu tidak melanggar konstitusi. "Berenang dengan baju tertutup, apa melanggar hukum? Tidak. Menyewa untuk privat juga diizinkan. Ini hanya kontroversi anti-Muslim," kata dia.

Dalam akun Facebook acara, penyelenggara mengatakan pengungjung tidak diizinkan memakai bikini. Pengunjung diminta menutup minimal area antara dada hingga lutut. Acara diperuntukan perempuan segala usia dan agama, juga anak laki-laki di bawah 10 tahun. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement