REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan partainya mengusulkan Tri Rismaharini (Risma) maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. PPP menilai Risma merupakan lawan sepadan dengan calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kami mencari lawan yang sepadan dengan Basuki Tjahaja Purnama, pertama yang kami usulkan adalah Bu Risma," katanya di Jakarta, Jumat (5/8).

Arsul mengatakan sosok Risma merupakan kader PDI Perjuangan sehingga berdasarkan etika dan kesantunan politik, PPP harus menunggu sikap PDIP. Ia menjelaskan komunikasi politik yang dilakukan PPP dengan PDIP pada level tertinggi yaitu antar ketua umum.

Hanya PPP yang melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan pada level tertinggi yaitu Romahurmuziy selaku Ketua Umum bersama Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, ujarnya. Ia mengatakan PPP juga melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain seperti PAN, Partai Demokrat, PKS, PKB, dan Partai Gerindra.

Menurutnya dalam perjalanannya, terjadi kesepakatan untuk tidak mengusung petahana dan mencarikan lawan yang sepadan. "Jadi memang kesepakatannya itu terjadi adalah sepakat untuk tidak mengusung petahana, dan sepakat untuk mencarikan lawan yang sepadan," katanya.

Dia menjelaskan, ada partai yang mengusul Budi Waseso dan Gerindra mengajukan nama Sandiaga Uno untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Namun menurut Arsul, Partai Gerindra tidak memaksakan Sandiaga harus menjadi calon Gubernur Jakarta.

"Posisinya terakhir adalah teman-teman Gerindra tidak mengharuskan Sandiaga maju jadi calon gubernur," katanya.