Jumat 05 Aug 2016 17:51 WIB

Jeruk Siam Dalam Negeri Jauh Lebih Segar

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jeruk Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Subtropika.
Foto: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/
Jeruk Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Subtropika.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Meningkatnya kualitas jeruk siam di Indonesia diyakini bisa memangkas angka impor jeruk. Peneliti senior di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Arry Suprianto mengatakan semakin hari tampilan dan rasa jeruk siam produksi dalam negeri semakin membaik dan jauh lebih segar dibanding jeruk siam impor.

Dulu, mayoritas jeruk siam hadir di pasaran dengan kulit kehijauan yang kusam dan bercak coklat. Namun kini petani semakin lihai membudidayakan jeruk sehingga tampilan kulit lebih mulus. "Jeruk siam mulai cantik dan kulit lebih kuning karena ditanam di dataran tinggi bukan lagi di dataran rendah," jelas Arry pada Kamis (4/8) di Batu.

Menurutnya upaya pemerintah untuk mensubstitusi impor bisa diupayakan lewat jeruk siam. Permintaan buah, termasuk jeruk, makin hari makin meningkat seiring terdongkraknya daya beli masyarakat.

 

Masyarakat Indonesia umumnya menyukai jeruk yang rasanya manis. Akan tetapi pasar menengah ke atas lebih menyukai warna jeruk yang kuning bersih dengan rasa asam manis.

Walau jeruk yang dibudidayakan di tanah air kulitnya cenderung kurang menarik jika dibandingkan jeruk impor, jeruk asal Indonesia lebih sehat karena unggul dalam hal kesegaran. "Jeruk Indonesia lebih fresh berbeda dengan jeruk impor yang butuh waktu berminggu-minggu sejak dipanen hingga dipasarkan," ujarnya.

Agribisnis jeruk yang berkembang di Indonesia dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu jeruk siam/keprok dan jeruk besar (Pomelo). Luas kawasan kedua jenis jeruk tersebut adalah 51.098 hektar untuk jeruk siam dan 5.665 hektar untuk jeruk besar. Produksi jeruk siam pada 2014  mencapai 1,78 juta ton sedangkan jeruk besar 141 ribu ton. Pada 2014, impor jeruk mencapai 133 ribu ton atau senilai Rp 1,6 triliun. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement