REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menawarkan Ukraina untuk melakukan investasi perkebunan gandum di Indonesia. Tawaran tersebut disampaikan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Istana Merdeka, Jumat (5/8).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Ukraina sebenarnya menawarkan agar Indonesia mau mengimpor gandum mereka.
"Tapi kita mengajak mereka investasi gandum, karena mereka ahli. Kita akan mencoba di daerah Sumatera," kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Amran mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah pernah membicarakan mengenai investasi gandum dengan Indonesia. Rencananya, pemerintah akan menawarkan lahan di daerah Padang.
Amran berharap rencana investasi gandum oleh Ukraina dapat terwujud. Sebab, kebutuhan gandum di Indonesia masih cukup besar.
"Ini juga supaya kita bisa mengurangi impor pangan. Impor jagung sudah turun, bawang tidak lagi impor, malahan ekspor," ujar dia.
Amran mengaskan pemerintah akan bekerja keras untuk meningkatkan sektor pertanian. Apalagi, kata Amran, sektor pertanian memegang kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Berdasarkan rilis BPS (Badan Pusat Statistik) mengenai pertumbuhan ekonomi, bisa kita lihat betapa besarnya peranan sektor pertanian," ucapnya.
Kata Amran, Indonesia dan Ukraina juga sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Namun, MoU ini lebih bersifat umum. Salag satunya mengenai tukar menukar teknologi di bidang pertanian.
"Kami berharap Ukraina bisa merealisasikan untuk investasi pada komoditas gandum di Indonesia," kata Amran.