REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tokoh Masyarakat Keputran Asmuni menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) telah sukses membangun "Kota Pahlawan" sehingga sudah layak untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Memang seharusnya Risma meneruskan amanah yang telah dipercayakan Warga Surabaya kepadanya sebagai Wali Kota Surabaya, namun melihat kondisi saat ini, justru warga Surabaya seharusnya memberikan dukungan semangat kepada Risma untuk tampil pada level yabg lebih tinggi," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (5/8).
Menurut Asmuni, Risma memang sosok pemimpin yang bagus. Perubahan Kota Surabaya bisa dinikmati warga karena kepemimpinanya, tapi momen saat ini, adalah tangga bagi Bu Risma untuk tampil pada level yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai warga Surabaya, seharusnya masyarakat bangga jika melihat wali kotanya dibutuhkan oleh daerah lain. Hal ini, menurut Asmuni, menandakan bahwa kualitas SDM yang dimilik Kota Surabaya layak diperhitungkan di kancah Nasional.
"Seharusnya kita bangga sebagai warga Surabaya, bahwa Pemimpin Kita diperhitungkan oleh daerah lain, apalagi pada level yang lebih tinggi," ujarnya.
Terkait permintaan warga yang menahan Risma untuk tetap bertahan dan menjadi Wali Kota Surabaya, Asmuni mengatakan bahwa pemikiran tersebut sangat sempit dan akan mengkerdilkan warga Surabaya sendiri.
"Bu Risma memang oke, dan itu salah satu produk istimewa kota Surabaya. Tapi jangan lupa, Kota Surabaya adalah gudangnya tokoh-tokoh Nasional. Masih banyak generasi muda yang akan muncul ke permukaan," katanya.
Dalam hal ini, Asmuni berpendapat bahwa kinerja Risma yang sudah ditunjukkan selama satu periode kepemimpinan sudah cukup untuk menjadi tauladan bagi generasi muda Surabaya, sudah saatnya warga memberika dukungan untuk tokoh asal kota Surabaya melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
"Kalau misalnya ini periode pertama Bu Risma sebagai wali kota, wajar kalau masyarakat nggandoli, tapi ini kan sudah periode kedua, sudah banyak ilmu kepemimpinan yang diajarkan oleh Bu Risma kepada kita, dan kita tinggal meneruskan saja. Kalau seperti ini siapa yang egois, kita atau Bu Risma? Kenapa kita menahan langkah tokoh bersinar yang berasal dari rahim Arek Suroboyo?," jelasnya.
Asmuni mengimbau agar masyarakat lebih berfikiran terbuka, dengan kepentingan memunculkan tokoh-tokoh baru di Surabaya yang se-level Tri Rismaharini.
"Arek Suroboyo gak boleh cengeng, tantangannya adalah kita harus mendorong Risma-Risma baru untuk muncul ke permukaan dan membanggakan nama Kota Surabaya," katanya.