REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang mengikuti program Kelurahan Tangguh Bencana 2016. Dua kelurahan yaitu Pasir Jaya dan Panaragan, Kota Bogor menjadi salah satu daerah yang dinilai rawan bencana.
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor meminta warga kelurahan yang mengikuti program tersebut bisa melakukan upaya antisipasi bencana. "Warga nantinya harus bisa membentuk pokja sejumlah 30 orang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bogor Mc Yaffies, Jumat (5/8).
Dia menjelaskan, pokja tersebut dibutuhkan untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut sigap menghadapi bencana. Pokja, kata Yaffies, nantinya diharapkan bisa menyusun rencana kerja dan program.
"Di dalam rencana kerjanya ini juga bisa memberikan masukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tutut Yaffies. Menurutnya masukan tersebut bisa terkait jalur evakuasi, pencegahan, dan juga kegiatan pascabencana.
Yaffies mengegaskan, pembentukan pokja tersebut juga akan didampingi tim fasilitator dari BNPB. Terutama, lanjut dia, untuk memetakan lokasi rawan bencana sekaligus cara pencegahan dan membuat jalur evakuasi.
Lurah Panaragan, Kota Bogor Rika Riska Dewi mengaku mendukung upaya tersebut sebagai kesiapan warganya menghadapi bencana. "Hasil kerja dari pokja ini selanjutnya akan dievaluasi dan dinilai BNPB Provinsi Jawa Barat," ujar Rika.
Rika mengungkapkan, hasil kerja dari pokja tersebut jika dinilai baik akan dilakukan pengembangan sebagai upaya kelanjutan. Dia juga berharap warganya bisa memahami bagaimana cara jika harus menghadapi bencana alam.
"Bukan hanya sekedar menahami tetapi masyarakat juga mengetahui cara menangani dan mengevakuasi korban saat terjadi bencana,” jelas Rika.
Diketahui, BPBD Kota Bogor menyatakan Kelurahan Panaragan dan Pasir Jaya merupakan wilayah di Kota Bogor yang rawan bencana alam. Daerah tersebut rawan mengalami bencana seperti longsor, angin puting beliung, dan banjir.