REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Setara Institute Hendardi menilai pengakuan terpidana kasus Narkoba mendiang Freddy Budiman yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar, bisa dijadikan momentum untuk melakukan evaluasi dan pembenahan internal Polri.
"Saya kira pernyataan Freddy Budiman seyogianya menjadi momentum pembenahan internal Polri," katanya di Jakarta, Jumat (5/8).
Hendardi mengatakan apa yang dinyatakan Haris itu merupakan pernyataan Freddy yang disampaikan ke publik. Ia menambahkan bahwa Polri maupun Haris serta publik sama-sama menginginkan pemberantasan narkoba dan adanya aparat penegak hukum yang bersih.
"Saya kira polisi lebih bijak lagi bertindak hadapi kasus semacam ini, Bukan malah berantas, padahal maksudnya sama (memberantas peredaran narkoba)," ujarnya.
Testimoni Freddy Budiman yang ditulis Azhar dengan judul "Cerita Busuk Dari Seorang Bandit" direspon BNN, TNI dan Kepolisian Indonesia dengan melaporkan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia dengan tuduhan melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik.