REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan mufti besar Mesir Ali Gomaa, salah seorang pemuka utama keagamaan di negeri itu, selamat dari upaya pembunuhan, Jumat, kata sumber keamanan kepada Reuters dan televisi negara itu, yang kemudian melaporkan.
Dua pria dari sepeda motor melepaskan tembakan kepada Gomaa saat hendak memasuki masjid, kata sumber tersebut. Dia tidak terluka dan salah satu dari pengawalnya mengalami luka ringan di kakinya. Penembak segera melarikan diri dari tempat kejadian tersebut.
"Jika Ali Gomaa tewas, jutaan orang akan datang ke tempat ini," kata Gomaa kepada televisi pemerintah negara setempat beberapa saat setelah berita percobaan pembunuhan tersebut disiarkan.
"Saya memberikan khutbah setelah selamat dari upaya pembunuhan," katanya menambahkan.
Seperti beberapa tokoh terkemuka agama di Mesir, Gomaa merupakan penyokong sekolah mistik Islam yang dikenal sebagai tasawuf yang praktiknya kadang-kadang bertentangan dengan Muslim yang lebih puritan, termasuk kelompok garis keras Islam.
Gomaa merupakan pengkritik keras kelompok garis keras Islam, termasuk Ikhwanul Muslimin yang kekuasaannya telah digulingkan oleh militer pada 2013 setelah proses besar-besaran terhadap Presiden Mohamad Moursi.
Dia juga dekat dengan Presiden Abdel Fatah Al Sisi, yang memimpin militer dalam menggulingkan Mursi, dan mengampanyekan pemilihannya.
"Saya katakan kepada Sisi untuk mengingat Tuhan dan beribadah kepada-Nya serta berjalan di jalan keberkahan-Nya. Tuhan akan memberikan kemenanganmu. Hal ini membuktikan bahwa kami di jalan yang benar," kata Gomaa.
Mufti besar bertugas mengeluarkan fatwa agama dan mengeluarkan pendapat yang tidak mengikat. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas upaya pembunuhan Gomaa.
Mesir sedang menghadapi pemberontakan dari kelompok Islam pimpinan ISIS cabang setempat di Sinai Utara yang menjadi tempat tewasnya ratusan tentara dan polisi. Ada juga yang diserang di Kairo dan kota lain. Jaksa agung negara itu dibunuh dalam ledakan bom mobil pada Juni tahun lalu.