REPUBLIKA.CO.ID, NANNING -- Satu orang dikabarkan tewas dan sebanyak 230.000 orang lagi terpengaruh saat Topan Nida menerjang Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang di Cina Selatan. Topan ini juga mengakibatkan kerugian ekonomi langsung sebesar 137 juta yuan (21 juta dolar AS) di wilayah tersebut.
Departemen Urusan Sipil Regional mengatakan lebih dari 8.500 hektare tanaman dan 1.232 rumah telah rusak.
Topan Nida mendarat di Semenanjung Dapeng di Kota Shenzhen pada Selasa pagi (2/8) dan memasuki Guangxi pada siang hari. Topan kuat tersebut, dengan kecepatan angin mencapai 151,2 kilometer per jam, bergerak ke arah barat-laut dengan kecepatan 25 kilometer per jam.
Topan Nida menerjang Kota Shenzhen, Dongguan, Guangzhou, Foshan dan Zhaoqing di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, yang berdekatan, kata lembaga meteorologi Provinsi Guangdong.
Sebelumnya Topan Nida bergerak menuju Hong Kong dan beberapa wilayah di Cina Selatan, sehingga puluhan penerbangan ditunda. Tak kurang dari 26 penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Hong Kong pada Selasa dibatalkan.