Sabtu 06 Aug 2016 20:45 WIB

Warga Antusias Hadiri Penutupan MTQ Nasional 2016

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Seorang anak memotret tiga grup Kafilah yang mengikuti final MTQ Nasional ke XXVI cabang Fahmil Quran (Cerdas Cermat) di Aula Bank Indonesia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/8).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Seorang anak memotret tiga grup Kafilah yang mengikuti final MTQ Nasional ke XXVI cabang Fahmil Quran (Cerdas Cermat) di Aula Bank Indonesia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Puluhan ribu orang memadati atena utama Islamic Centre Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Sabtu (6/8) malam. Antusias warga menyaksikan penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI sudah terlihat sebelum acara dimulai. 

Acara penutupan MTQ dimulai pada pukul 20.15 Wita dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pancaran kelap-kelip sorotan lampu menambah kemeriahan arena utama Islamic Centre. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Ketua MUI NTB Syaiful Muslim. 

Kekhidmatan acara terus bergelora tatkala hymne MTQ dinyanyikan dalam mengiringi penurunan bendera MTQ oleh Paskibra NTB. Bendera MTQ yang telah berkibar di Bumi Gora sejak pembukaan pada Sabtu (30/7) kembali diberikan kepada Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi untuk dikembalikan kepada Ketua LPTQ Machasin.

Kemudian, Bendera MTQ dititipkan kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi sebagai tuan rumah MTQ XXVII pada 2018. Kemeriahan terus berlanjut setelah paduan suara melantunkan Mars MTQ yang seakan menjadi 'soundtrack' Pulau 1000 Masjid dalam sepekan terakhir.

Maklum saja, gema MTQ begitu akrab terdengar di seluruh penjuru NTB, mulai dari sekolah, institusi pemerintah, pusat perbelanjaan, hingga hotel terus menggelorakan Mars MTQ.

Acara berlanjut dengan pertunjukan Tari kolosal bertajuk Salawat Rindu yang semakin menambah Kesyahduan acara penutupan. Lantunan Salawat Badar yang berpadu dengan kearifan budaya lokal membuat penonton enggan meninggalkan lokasi sedikit pun.

Berbeda dengan saat pembukaan, untuk penutupan kali ini, panitia memberikan masyarakat memasuki arena utama untuk menyaksikan lebih dekat pagelaran penutupan MTQ. Masyarakat secara tertib memasuki arena utama usai pagelaran tari kolosal.

Ketua LPTQ Machasin dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan MTQ ini untuk pertama kali menggunakan sistem e-MTQ dan terbukti memberikan kelancaran dalam proses perlombaan. 

"Meski pun masih diperlukan pengembangan di masa yang akan datang. Antusiasme warga NTB dalam menyaksikan lomba sangat besar hampir setiap malam datang," ujarnya dalam sambutan.

Ia berharap MTQ semakin mendorong dunia pendidikan Islam agar melahirkan qori dan penghapal Alquran lebih banyak lagi. "Kita ingin kembangkan minat generasi muda untuk dalami quran yang tidak boleh pudar sepanjang masa," katanya menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement