REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Gianluca Vialli menceritakan pengalamannya ketika memperkuat Juventus. Ia menyinggung soal mental juara di klub tersebut.
Vialli nyaris meraih semua gelar di level klub bersama Bianconeri. Salah satu gelar yang didapatnya adalah juara Liga Champions 1996.
Ia menjelaskan tentang skuat Juventus pada masanya. Pasukan Hitam Putih, kata dia, sangat terorganisasi.
"Sebuah kehormatan memakai jersey Juventus, tetapi juga sangat berat," kata pesepak bola yang juga pernah memperkuat Sampdoria dan Chelsea ini dalam podcast The Big Interview with Graham Hunter, dikutip dari Football Italia, Ahad (7/8).
Vialli mengatakan, si Nyonya Tua memiliki budaya pantang menyerah hingga peluit akhir berbunyi. Sebelum pertandingan segala sesuatu dipersiapkan dengan matang.
"Anda harus rendah hati, bermain dengan penuh kebanggan, dan agresif," ujarnya menambahkan.
Ia menceritakan bagaimana skuat Juve saat itu berlatih dua hingga tiga kali sehari. Kepercayaan diri, menurutnya telah terbentuk dengan sendirinya menjelang sebuah laga resmi.
"Ketika kami menyusuri terowongan sebelum pertandingan, saya ingat saat melihat lawan, saya membatin, saya tidak takut. Anda harus takut dengan kami," tutur Vialli.
Trofi Liga Champions 1996 menjadi gelar terakhirnya bersama Bianconeri. Musim berikutnya Vialli berlabuh ke Chelsea FC.
"Sebelum final di Roma, saya ingat itu waktu yang sulit. Sebab saya menjalani pertandingan terakhir dengan klub, juga kesempatan terakhir untuk juara (dengan Juve)," ujar pria 52 tahun ini.