Ahad 07 Aug 2016 14:33 WIB

Mendikbud Bersyukur Bisa Teruskan Tradisi Muhammadiyah

Rep: Christiyaningsih/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengisi acara pengajian dan silaturahim bersama Pengurus Daerah Muhammadiyah se-Malang Raya, Ahad (7/8). Acara yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menjadi ajang pertemuan pertama antara Muhadjir dan pengurus Muhammadiyah di Malang sejak ia dilantik menjadi menteri.

Pria yang merupakan mantan rektor UMM tersebut bersyukur bisa meneruskan tradisi Muhammadiyah menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum Muhadjir, kader Muhammadiyah yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan adalah Malik Fadjar.

"Setiap kali saya merasa tidak percaya diri, saya selalu ingat bahwa di belakang saya ada kepercayaan jutaan umat Muhammadiyah," ungkapnya yang kemudian diikuti tepuk tangan para hadirin.

Muhadjir yang juga dikenal sebagai pengamat pertahanan ini diamanati Presiden Jokowi untuk membereskan masalah seputar Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan isu-isu pendidikan terkait ketenagakerjaan. Oleh karenanya, ia berjanji akan mempertajam pendidikan vokasi sebagai salah satu solusi bidang ketenagakerjaan.

Menurutnya Kemendikbud juga akan bergerak lebih cepat mewujudkan pemerataan pendidikan. "Pendidikan vokasi akan dibenahi agar sumber daya manusia Indonesia berdaya saing tinggi dan tak gentar menghadapi tenaga kerja asing," tegasnya.

Rektor UMM, Fauzan, mengajak seluruh elemen di Muhammadiyah untuk terus mendukung kebijakan Muhadjir dalam memajukan pendidikan. Ia juga berpesan agar jangan ada satu pun kader yang 'aji mumpung' dengan memanfaatkan posisi Muhadjir di pemerintahan. "Beliau adalah representasi Muhammadiyah maka kita harus jaga amanah ini dengan memberi masukan yang membangun," kata Fauzan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement