REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kerumunan massa berkumpul di Istanbul untuk menggelar aksi unjuk rasa menandai akhir dari demonstrasi demokrasi menyusul kudeta gagal pada 15 Juli lalu. Rally "Demokrasi dan Martir" pada Ahad (7/8), bertujuan menunjukkan persatuan di Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak peserta untuk hanya membawa bendera Turki bukan spanduk partai.
Erdogan mengatakan, mereka akan berdiri bersama sebagai satu bangsa, satu bendera, satu tanah air, satu negara dan semangat tunggal. Acara tersebut dihadiri tingkat tertinggi kepemimpinan Turki dan dua dari tiga partai oposisi Turki. Sementara kelompok pro-Kurdi People's Democracy Party (HDP) tak diundang.
Sebanyak 15 ribu polisi akan mengawal acara. Kantor berita Turki, Andolu Agency memperkirakan aksi akan dihadiri jutaan warga.