Ahad 07 Aug 2016 19:38 WIB
Olimpiade 2016

Panahan Bidik Nomor Individu Setelah Gagal di Beregu

Pepanah Indonesia Riau Ega Agatha.
Foto: REUTERS/Yves Herman
Pepanah Indonesia Riau Ega Agatha.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO--Riau Ega Agatha, Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama akan mencoba peruntungan pada cabang olahraga panahan nomor individu setelah gagal di beregu Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Nomor individu akan digelar pada Senin (8/8).

Selain di kelompok putra, Indonesia juga akan diwakili Ika Yuliana dalam nomor perorangan putri. Para pepanah Indonesia ini diharapkan meraih hasil maksimal dan mengamankan medali untuk Indonesia.

Perjuangan tim panahan putra Indonesia kandas setelah takluk dari tim Amerika Serikat pada babak perempat final pada Ahad (7/8) dini hari di Stadion Sambodromo, Rio de Janeiro.

Indonesia kalah 6-2 dari AS akibat dua nilai tujuh yang menutup peluang Indonesia untuk memperpanjang nafas di kompetisi.

Menempati peringkat 10 pada babak kualifikasi, Riau Ega Agatha dan kawan-kawan sebenarnya memperlihatkan penampilan yang menjanjikan pada babak pertama. Mereka menundukkan Taiwan yang menempati unggulan tujuh dengan angka 6-2. 

Tapi, undian yang tidak terlalu menguntungkan membuat tim Merah-Putih harus bertemu tim Paman Sam di perempat final.

Kalah 57-51 di set pertama, trio Ega, Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama menyamakan angka di set berikutnya berkat empat bidikan 10. Pada set ketiga, Indonesia kalah tipis 57-56.

Sayangnya, Ega mengawali set keempat dengan nilai tujuh, disusul oleh Hanif yang juga mendapat nilai tujuh. Dan, Indonesia kalah 56-51 di set keempat.

Pelatih Deni Trisjanto mengatakan secara teknik para pepanahnya sudah sempurna.

 “Tim putra memang luar biasa. Selama ini, belum pernah ada tim putra [Indonesia] yang pernah lolos ke Olimpiade. Menurut saya, prestasi ini sudah bagus karena kita bisa masuk perempat final. Hanya, kita harus mengakui keunggulan Amerika Serikat,” kata Deni.

 Deni menjelaskan bahwa secara mental seharusnya tidak ada masalah, namun semua hal bisa terjadi. Ia menjelaskan, kalau teknisnya bagus, busur yang lepas bisa membidik sasaran dengan bagus.

"Tadi juga begitu, teknisnya bagus tapi pada saat lepas goyang. Ya memang bisa begitu karena detak jantung, atau karena yang lain,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement