Ahad 07 Aug 2016 22:19 WIB

Masyarakat Tanjung Balai Kembali Harmonis

Tanjung Balai, Sumatra Utara.
Tanjung Balai, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI-- Wali Kota Tanjung Balai Muhammad Syahrial menyatakan hHubungan harmonis antarsesama masyarakat di Kota Tanjungbalai sudah terjalin lagi pascakerusuhan berbau SARA yang terjadi 29 Juli 2016.

"Kondisi sudah kembali kondusif. Kerusuhan di Tanjungbalai sudah berakhir. Masyarakat kita sudah kembali harmonis dan bersatu," katanya di Medan, Ahad (7/8).

Menurut Syahrial, kondisi di Tanjungbali sudah sangat kondusif pascakerusuhan yang cukup disesalkan dan disebabkan kesalahpahaman tersebut.  Didukung unsur TNI dan Polri, masyarakat melakukan perbaikan dan pembangunan terhadap bangunan-bangunan rumah ibadah milik etnis Tionghoa yang rusak dalam kerusuhan itu.

Selain itu, beberapa pemuda yang diamankan aparat Polres Tanjung Balai karena diduga sebagai provokator dalam kerusuhan tersebut telah dipulangkan kepada keluarganya dengan jaminan dari Pemkot Tanjungbalai.

Hanya dua orang yang ditangkap Mabes Polri sebagai provokator kerusuhan di Tanjungbalai yang terus menjalani pemeriksaan karena karena melanggar UU Cyber Crime dengan menyebarkan foto-foto ke media sosial.

Pemkot Tanjung Balai akan menjalin kerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanjung Balai, aliansi ormas Islam, MUI, Kementerian Agama, dan tokoh masyarakat Tanjung Balai untuk mengantisipasi ada kerusuhan terhadap toleransi umat beragam yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

Sedangkan warga dari etnis tionghoa bernama Meliana yang menjadi pemicu kerusuhan di Tanjungbalai karena memprotes penggunaan pengeras suara dalam mengumandangkan azan sudah meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat.

"Kerusuhan itu tanpa kita duga sama sekali. Namun alhamdullilah, selama seminggu ini bekerja keras Pemkot Tanjung Balai akhirnya dapat menyelesaikan masalah kerusuhan," tuturnya.

Karena itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan kerusuhan di Tanjung Balai. Meski sangat disesali, kata Syahria, dari pemantauan yang dilakukan, kerusuhan tersebut tidak sampai mengganggu roda perekonomian masyarakat.

Bahkan, sejumlah investor tetap menanamkan modalnya di Kota Tanjung Balai, termasuk mempelajari berbagai peluang investasi yang ada. "Selama seminggu ini telah dilakukan penelitian, hasilnya kondisi ekonomi di Tanjungbalai tetap terjaga dan stabil," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement