REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Seorang pejabat Turki pada Sabtu (6/8) lalu merilis sebuah pesan yang berisi tentang cara-cara pengikut Fethullah Gulen dalam menghadapi tindak kekerasan dan interogasi pemerintah pascakudeta 15 Juli gagal.
Menurut penuturan sang pejabat, pesan tersebut merupakan komunikasi dua pengikut gulen menggunakan aplikasi pesan bernama Eagle. Pesan dikirimkan pengguna nomor 60304 kepada pengguna nomor 76970 menggunakan sistem pesan terenkripsi.
Dalam pesan yang dikirim pada 30 Juli itu, penerima pesan diminta menolak memberikan keterangan apa pun yang berhubungan dengan kudeta selama proses interogasi oleh aparat pemerintah.
Baca juga, Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil.
Pesan itu juga berisi sejumlah tips tentang apa saja yang harus dikatakan dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi menyingkap metode pendanaan gerakan Gulen selama ini.
“Misalnya, ketika ada aparat yang menanyakan apakah Anda memberikan sumbangan (kepada gerakan Gulen), jawaban yang harus Anda berikan adalah tidak. Anda hanya memberi yang dikumpulkan Dinayet (lembaga pemerintah Turki yang menjalankan urusan agama) dan mendapat tanda terima resmi,” demikian bunyi salah satu bagian dari pesan itu, seperti dilansir laman Middle East Eye, akhir pekan lalu.