REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Lebih dari satu juta warga turki berbaju merah bergabung dalam aksi unjuk rasa. Unjuk rasa ini dalam rangka mengecam kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 lalu.
Seperti dilansir dari Aljazirah, demontrasi ini untuk pertama kalinya menyatukan perdana menteri dan pimpinan oposisi. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sendiri mendesak peserta demonstran untuk hanya mengibarkan bendera turki bukan bendera partai.
"Saat ini dunia sedang melihat kalian semua. Harusnya kalian bangga untuk itu karena setiap orang berjuang untuk kebebasan dan demokrasi. Kalian semua adalah pahlawan," ujar Erdogan dalam sambutannya, Ahad (7/8).
Erdogan mengatakan pada 15 Juli 2016 Tukri telah berhasil mengagalkan kudeta. Ia juga mengutuk mereka yang berada di balik kudeta sebagai organisasi teroris.
Menurut Erdogan, jika kudeta berhasil, maka rakyat Turki akan kehilangan tanah air mereka. Tanah ini akan diserahkan kepada musuh dengan 'piring perak'.
Baca juga, Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil.
Koresponden Aljazirah melaporkan, demonstrasi ini merupakan terbesar dalam pertempuan massa politik di sepanjang sejarah Turki. Demonstrasi tak hanya diikuti oleh pendukung partai pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), tapi juga kelompok oposisi CHP dan MHP yang selama kerap bersebarangan.
Pemimpin CHP Kemal Kilicdaroglu dan ketua MHP Devlet Bacheli juga hadir.