REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Ribuan santri penghafal Alquran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menghadiri Halaqah Kubra ke-III Tahfiz Alquran di Masjid Raya Jakarta Islamic Center Jakarta Utara, Ahad (7/8).
Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan Halaqah ini merupakan kegiatan rutin LDII yang bertujuan menyiapkan generasi penerus bangsa.
Ini adalah salah satu kontribusi LDII dalam rangka menyiapkan sumber daya masyarakat untuk pembangunan bangsa dan negara pada masa mendatang.
Menyiapkan generasi penerus bangsa melalui pembangunan karakter dari sedini mungkin adalah keniscayaan. “Meski menghadapi berbagai masalah yang kompleks,” kata Chriswanto yang juga ketua panitia pelaksana.
Dia menyebutkan ada tiga nilai di balik tahfiz Alquran yaitu spiritual, intelektual, dan emosional.
Tahfiz mendidik anak menjadi manusia yang tawadu kepada Sang Khaliq, mereka yang mampu menghafal Alquran pasti anak-anak cerdas, dan dalam membangun kecerdasan emosi bagi para penghafal Alquran adalah fondasi karakter bangsa kedepan.
Menurut catatan panitia, ada tujuh ribu santri yang mengikuti Halaqah dari berbagai usia. Mulai dari sembilan tahun hingga usia setingkat mahasiswa.
Hadir dalam Halaqah ini, Ketua MUI Pusat KH Shodikun dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.