Senin 08 Aug 2016 15:28 WIB

Pemalsuan Kembali Terjadi di Ratusan Kartu Sehat dan Pintar

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Achmad Syalaby
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Setelah penemuan kasus pemalsuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merebak di Bandung, pemalsuan kartu sehat kembali terjadi. Ratusan Validasi Kartu Sehat dan Pintar (Kasep) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dipalsukan oknum tak bertanggung jawab. Akibatnya, warga miskin yang menjadi korban perbuatan itu tak bisa memperoleh layanan kesehatan gratis di rumah sakit.

"Jumlahnya ada sekitar 377 formulir validasi Kasep yang diketahui palsu karena tidak ditempuh sesuai prosedur yang berlaku,’’ ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Yadi Hidayat kepada Republika.co.id, Senin (8/8).

Yadi menjelaskan, Kasep merupakan program Pemkab Indramayu bagi warga miskin di Kabupaten Indramayu yang tidak masuk dalam layanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah pusat. Di Kabupaten Indramayu, terdapat 861.256 warga miskin. Dari jumlah tersebut, yang masuk dalam layanan KIS mencapai 828.221 orang. 

Sedangkan sisanya yang mencapai 33.035 orang, dilayani dengan menggunakan Kasep dari Pemkab Indramayu.Meski demikian, warga miskin yang tidak masuk dalam layanan KIS maupun Kasep, tetap bisa memperoleh layanan kesehatan gratis. Caranya, harus ada surat keterangan tidak mampu dari kepala desa dan camat setempat, serta divalidasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.