REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh partai politik (parpol) berkoalisi menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017. Pertemuan tertutup yang berlangsung selama dua jam itu menyepakati kriteria calon pemimpin DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut tidak disebutkan nama pasangan calon kepada daerah yang akan didukung Koalisi Kekeluargaan itu.
"Di pertemuan tadi, kami baru menyepakati kriteria. Kemudian akan ada petemuan lanjutannya, semoga lebih mengerucut," kata Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Syakir Purnomo di Restauran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta, Senin (8/8).
Ia menuturkan, hasil pertemuan dari PDIP, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Pertai Persatuan Pembangunan (PPP) akan segera dibawa ke tingkat dewan pimpinan pusat. Kriteria yang disepakati sebagai calon pemimpin DKI Jakarta, yakni, arif, bijaksana, beradab, santun, etika, bersih, dan cerdas.
"Hasilnya disampaikan ke pusat masing-masing partai. Kewenangan memutuskan di DPP. Tapi para pimpinan akan mendengar formulasi di dawah," ujar Syakir. Ia bakal menampung usulan nama siapa pun. Sebab, saat ini koalisi tersebut masih menjaring nama-nama yang sesuai dengan kriteria Koalisi Kekeluargaan.
"Kita cari kandidat yang berpeluang menang, baik provinsi dan pusat terutama, sapaikan saja," jelasnya.
Syakir menjelaskan, Koalisi Kekeluargaan berkomitmen membangun Jakarta bersama-sama. Koalisi ini, ia menuturkan, tidak akan berhenti untuk Pilkada DKI Jakarta saja, namun juga pascapilkada. Syakir mengaku, sebelum pertemuan tujuh parpol tersebut, sudah ada arahan dari Presiden PKS. Yakni, bagaimana memilih pemimpin yang bisa menjalin komunikasi dengan pimpinan partai lainnya.
"Dalam kompetisi, yakin itu penting. Dukungan teman-teman kompetisi ini bagus. Mudah-mudahan head to head," ujarnya.