REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar menyatakan untuk pelaksanaan International Eight Festival atau F8 akan dipusatkan di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, 8-19 September 2016.
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Makassar, Muhammad Roem di Makassar, Senin, mengatakan sudah melakukan berbagai persiapan termasuk menggelar "pra event" atau uji coba kesiapan penyelenggara pada tempat tersebut, Ahad.
"Akan kita laksanakan sepanjang Pantai Losari atau dari Anjungan yang ada nama-nama pahlawan hingga ke Anjungan Mandar. Kami juga telah menggelar pra event F8 untuk mensosialisasikan agenda besar ini ke masyarakat" katanya.
Untuk pelaksanaan F8 tersebut, kata dia, sesuai kepanjangannya akan menghadirkan berbagai ajang spesial seperti festival Film, Fashion, Food, Flowers, Fine Art, Folks, Fusion Jazz, hingga Fixion Writer.
Pihaknya juga berharap dukungan penuh dari sleuruh pihak khususnya dari masyaraat luas untuk berpartisipasi menyukseskan kegiatan spesial tersebut.
"Untuk panggung pembukaan sendiri sesuai rencana akan dilaksanakan di City Of Makassar yang berada di Anjungan Bugis Makassar di Pantai Losari," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengakui jika F8 merupakan panggung besar Makassar sebagai upaya menyatukan pandangan dunia internasional terhadap "Kota Daeng".
Ia mencontohkan kesuksesan pelaksanaan Asean Mayor Forum (AMF) yang berhasil dilaksanakan di kota telah menjadi perbincangan di dunia luar dan tentunya Makassar mulai diperhitungkan dunia.
"Berkat AMF, kita bisa menjadi perhatian dunia, Apalagi kegiatannya sukses. Bahkan CNN sudah mengulas kegiatan AMF Makassar. Sebelumnya tidak ada," tuturnya.
Melihat itu, menurut dia, dirinya optimis jika pelaksanaan tahun ini sukses maka tahun depannya perhatian masyarakat dunia akan terpusat dan mau berdatangan ke Makassar menantikan kegiatan lanjutannya.
"Negara-negara Asean kita undang semua, kita juga akan menyampaikan ke negara-negara sahabat kita seperti Konjen Australia, Jepang, Amerika, dan Prancis," sebutnya.