REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan lebih baik menuntaskan masa jabatannya ketimbang cuti kampanye. Terlebih selama cuti kampanye ia tidak menerima gaji, sedangkan biaya kampanye mahal.
Ahok mengatakan dengan mengikuti aturan cuti kampanye maka dirinya harus menanggalkan segala fasilitas Gubernur. Sehingga ia harus menyediakan sendiri transportasi dan keamanan selama berkampanye.
"Kampanye itu biaya mahal loh keliling-keliling. Mahal kan biayanya. Iya dong? Saya musti beli mobil baru, sewa mobil," katanya.
Selain itu, ia mengatakan jika Pemprov DKI membuat kesalahan maka bisa dijatuhkan padanya, meski cuti kampanye telah diajukan. Sehingga menurutnya, lebih baik melakukan fungsi pengawasan ketimbang cuti kampanye.
"Sekarang semua pegawai saya kerja, nanti kalau saya cuti gak kerja lagi. Saya juga gak boleh kerja sama orang loh. Selama cuti empat bulan saya gak boleh terima gaji segala macam, gak boleh ngurus kerjaan. Terus kalau 4 bulan, kerjaan berantakan yang disalahin siapa? Saya juga," ujarnya.