Selasa 09 Aug 2016 12:14 WIB

Foto Dugaan Militerisasi Laut Cina Selatan Dirilis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.
Foto: The New York Times
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah citra satelit terbaru memperkuat tuduhan Cina sedang memiliterisasi Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. New York Times pada Senin (8/8) melaporkan Cina membangun hanggar pesawat di kepulauan sengketa tersebut.

Tidak ada pesawat militer yang terlihat dalam foto yang bertanda diambil pada Juli tersebut. New York Times mengutip pernyataan analis yang mengatakan hanggar itu cukup untuk menyimpan jet tempur pasukan Angkatan Udara Cina.

Foto-foto terbaru ini dirilis lembaga riset yang berbasis di Washington, Center for Strategic and International Studies (CSIS). Tampak hanggar dibangun di Fiery Cross, Subi dan Mischief Reef. Karena diambil pada Juli, maka pembangunan ini dilakukan setelah pengadilan arbitrase mengeluarkan putusan melawan Cina.

CSIS juga menyebut semua hanggar tampak dibangun dengan struktur untuk memperkuat. "Mereka jauh lebih tebal dari hanggar yang biasanya dibuat untuk tujuan sipil," kata Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS, Gregory Poling pada Times.

Ia menambahkan hanggar itu diperkuat untuk membuat serangan. AS telah mendesak Cina dan negara klaiman lain tidak memiliterisasi kawasan Laut Cina Selatan. Cina terus menyangkal tuduhan tersebut dan menyebut pembangunan di sana untuk kepentingan pertahanan diri dan sipil.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement