REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan tahun lalu, anak yang lahir dengan kondisi down syndrome diprediksi tidak akan hidup melewati pertengahan usia 20 tahun. Tapi dengan senyum mengembang, Frances Gillet berhasil mematahkan anggapan miring tersebut.
Gillet lahir pada 1941 dan dinyatakan menderita down syndrome serta diprediksi tidak akan hidup lama. Akan tetapi, pada 31 Juli lalu Gillet merayakan ulang tahunnya yang ke-75 dengan penuh sukacita. Keceriaan terpancar di wajahnya.
Selain mematahkan anggapan bahwa penderita down syndrome tak dapat berumur panjang, ulang tahun Gillet yang ke-75 juga menandakan perjuangannya dalam bertahan hidup. Karena selain menderita down syndrome, Gillet juga hidup dengan berjuang melawan kanker payudara serta tuberculosis.
Oleh karena itu, perayaan ulang tahun Gillet yang ke-75 menjadi peringatan yang istimewa. Perayaan ini tak hanya istimewa bagi Gillet tetapi juga bagi para penghuni lainnya di panti jompo tempat Gillet tinggal.
"Bertahun-tahun yang lalu, seseorang dengan down syndrome tidak memiliki harapan untuk hidup panjang, karena itu perayaan ulang tahunnya yang ke-75 ini sangat mengagumkan," ujar salah satu pemilik panti jompo yang terletak di Ely, Cambridgeshire, Wayne Bent seperti dilansir Huffington Post.
Oleh karena itu, pihak panti jompo menggelar perayaan ulang tahun yang istimewa bagi Gillet di Little Downham Village Hall. Di sanat, Gillet tidak hanya merayakan ulang tahun bersama teman-teman tetapi juga keluarganya. Dengan senyum yang memenuhi wajahnya, Gillet terlihat bahagia dapat menghabiskan hari istimewanya bersama orang-orang terdekat dan hadiah yang membanjirinya.
Down syndrome merupakan kondisi kesehatan yang diakibatkan oleh faktor genetik. Faktor genetik ini memengaruhi kemampuan belajar serta karakteristik fisik penderitanya. Down's Syndrome Association memperkirakan bahwa penderita memiliki harapan hidup 50 hingga 60 tahun. Hanya sedikit saja yang dapat hidup hingga 70 tahun.
Saat ini, Gillet dipercaya sebagai wanita dengan down syindrome tertua di dunia. Sedangkan pada pria, Joe Sanderson dari Cleveland, Lancashire, dipercaya sebagai pria dengan down syndrome tertua di dunia yang telah memasuki usia 80 tahun pada Maret lalu.