REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengakui akan selalu ada ancaman dalam dunia politik. Pernyataannya menanggapi potensi berkhianatnya partai politik pengusungnya di Pilgub DKI 2017.
"Ya selalu ada ancaman kok, ya kan? semua manusia juga ada ancaman kok," katanya di Balai Kota, Selasa (9/8).
Namun pria yang akrab disapa Ahok itu tak gentar sedikitpun walau muncul potensi pengkhianatan. Ia tak ambil pusing terhadap hal tersebut, walau pencalonannya kembali sebagai Gubernur akan gagal jika ada satu parpol pendukungnya hengkang.
"Enggak, aku mana pernah takut. Kamu lihat aku kayak gimana? Aku tambah sehat. Aku tambah sehat dong. Niatnya dari awal sudah benar kok. Sebelum kita kumpulin (KTP) mereka sudah kirim orang tungguin kumpul KTP. Mereka nyatakan mau ngusung atau dukung, niatnya sudah benar," ujarnya.
Keyakinan Ahok terhadap ketiga parpol pengusungnya karena dukungan sudah sampai tingkat DPP parpol masing-masing. Ia mengklaim Ketua Umum dari tiga parpol pengusungnya mempunyai komitmen.
"Kita bisa lihat Ketua Umum-Ketua Umumnya dong, Ketua Umumnya orang-orang komitmen. Bang Surya Paloh, kenal sudah lama, Pak Wiranto juga sudah kenal lama dia bikin partai, Pak Setnov, bekas ketua fraksi saya. Kita tahu kan orang-orang yang komitmen," jelasnya.