Selasa 09 Aug 2016 16:51 WIB

SOS: Pelaku Kekerasan Sepak Bola Harus Ditindak Tegas

Save Our Soccer
Foto: bolapagi.com
Save Our Soccer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi brutal pengeroyokan dan penganiayaan wasit (hakim garis) pada laga PSS Sleman melawan Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (7/8), dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) B Grup 5 menggambarkan betapa brutalnya sepak bola Indonesia. Save Our Soccer (SOS) meminta kepada penegak disiplin untuk menindak tegas pelaku kekerasan tersebut dan mengusut tuntas sampai ke akar permasalahannya.

“Apapun alasannya, memukul wasit (asisten wasit) adalah perbuatan sangat tak terpuji. Mencederai sportivitas dan fair play dalam sepak bola. Pelakunya layak dihukum berat dan penegak disiplin harus menemukan akar permasalahnnya agar tak lagi terulang di kemudian hari,” kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, dalam siaran persnya.

Dalam laga yang berakhir 3-0 untuk kemenangan PSS Sleman tersebut pertandingan sempat terhenti beberapa kali akibat protes berlebihan pemain Persinga Ngawi yang berujung kepada aksi pemukulan. Di babak pertama, asisten wasit I Asep Rohaendi asal Bandung dipukuli setelah mengesahkan gol pertama PSS pada menit ke-4 yang dicetak melalui sundulan Tri Handoko yang memantul ke tanah. Gol tersebut diprotes oleh pemain-pemain Persinga. Iswah yang tidak mampu melanjutkan pertandingan kemudian digantikan wasit cadangan Ginanjar Rahman Latif.

Selanjutnya, di babak kedua giliran asisten wasit II, Iswah Indiarto asal Bandung, dikeroyok secara brutal setelah mengesahkan gol ketiga PSS lewat  Riski Novriansyah di menit 62 yang membentur tiang dan memantul ke bawah. Gol tersebut dinilai pemain Persinga kontroversial karena menurut mereka bola belum melewati garis. Padahal dari tayangan ulang bola sudah terlihat melewati garis gawang.

Iswah yang dikeroyok mengalami memar di wajah bagian kanan dan kiri, serta pinggang.  Iswah yang tidak mampu melanjutkan memimpin pertandingan posisinya kemudian digantikan wasit cadangan Ginanjar Rahman Latif.

“Ini bukan kejadian pertama di sepak bola Indonesia. Tapi, sudah berulang-ulang terjadi. Hukuman yang tidak tegas selama ini dan terkesan tebang pilih dijadikan yurisprudensi pelaku sepak bola untuk mengulanginya. Ini tak boleh lagi dibiarkan,” kata Akmal.

SOS melihat banyak sebab yang membuat para pelaku sepak bola melakukan tindakan anarkis di lapangan. Pertama, buruknya kinerja wasit. Kedua, minimnya pengetahuan pemain tentang peraturan di sepak bola. Ketiga, faktor nonteknis saling curiga terkait tingginya potensi match fixing di sepak bola Indonesia yang sudah menjadi rahasia umum, tapi tak pernah dituntaskan.

“Faktor-faktor ini harusnya diurai oleh federasi (PSSI) dan juga operator kompetisi. Utamanya, soal pengaturan skor, match acting, match setting, dan match fixing. Trust terhadap tata kelola kompetisi sepak bola nasional harus dikembalikan. Jangan ada lagi dusta di antara kita,” ujar Akmal menegaskan.

“Butuh pengawasan dan pengendalian melekat agar kedepannya semua berjalan sesuai aturan. Perang terhadap mafia bola, bandar judi yang merusak mental dan trust harus digelorakan. Ini kalo kita menginginkan sepak bola kita berprestasi ke depannya dan jauh dari aksi brutal,” katanya menambahkan.

Aksi kekerasan terhadap perangkat pertandingan bukan hal baru di sepak bola Indonesia. SOS mencatat sejak 2003 banyak sekali aksi penganiayaan wasit yang terjadi. Di ISC baik A dan B tercatat sudah empat kali terjadi. Pertama, saat para pemain Semen Padang mengintimidasi wasit Hadiyana, saat tandang ke markas Perserui, Serui, 11 Juni 2016. Kedua,  dilakukan Presiden Klub Persisam Borneo FC, Nabil Husein, yang menendang wasit Bahrul Ulum usai timnya kalah 2-3 dari Mitra Kukar, 10 Juni 2016. Ketiga, di ISC B, ketika pemain PSBK Blitar menganiaya wasit Suyanto saat menjamu Madura Utama di Stadion Soepriadi, Blitar, 6 Mei 2016.

“Semua terjadi karena mulai hilangnya respek terhadap aparat pertandingan dan tingginya isu nonteknis di kompetisi sepak bola nasional. Ini harus dituntaskan agar sepak bola kita lebih bermartabat, bukan malah menjadi barbar,” tutupnya.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement