REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku masih terus mempelajari proyek reklamasi Teluk Jakarta, terutama di Pulau G, yang sebelumnya dihentikan oleh menteri terdahulunya, Rizal Ramli.
Luhut mengatakan pihaknya telah menggelar rapat lengkap dengan pihak terkait beberapa waktu lalu dan akan dilanjutkan Senin (14/8) depan. "Kami mau bahas lagi, nanti orang PLN, pengembang, yang punya pipa, semua (diajak rapat) untuk bahas benar tidak isu yang dibicarakan itu," katanya saat ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (9/8).
Berdasarkan pernyataan Rizal Ramli saat menghentikan reklamasi di Pulau G, disebutkan bahwa anak perusahaan Agung Podomoro Land, PT Muara Wisesa Samudera, ditengarai membangun Pulau G di atas jaringan kabel listrik milik PT PLN (Persero) sehingga dinilai melakukan pelanggaran berat dan harus dihentikan.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan pihaknya juga masih mempelajari aspek hukum dari status penghentian pembangunan Pulau G. Ia pun telah meminta bantuan sejumlah pihak termasuk dari kalangan akademisi dan praktisi untuk mempelajari reklamasi Pulau G.
"Saya sedang pelajari legalnya, salahnya di mana. Sudah saya kasih PR (pekerjaan rumah) tuh semua. Mereka sedang pelajari. Nanti minggu depan, kalau tidak salah hari Senin (15/8), kami akan duduk lagi dan masing-masing menyampaikan laporan," jelasnya.
Menurut Luhut, segera setelah data-data kajiannya lengkap, ia akan melakukan kunjungan ke Pulau G seperti yang ia janjikan saat serah terima jabatan dua pekan lalu. "Nanti tunggu datanya lengkap dulu, baru kita kunjungi. Kalau datanya belum lengkap, nanti lihatnya tidak lengkap. Setelah 17 Agustus kita lihat," tutupnya.