Selasa 09 Aug 2016 19:17 WIB

Gas Natuna Mengalir ke Batam Mulai 2017

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bakal menyambungkan infrastruktur gas pipa dari Blok Natuna ke Pulau Batam. Proyek yang ditargetkan akan rampung sebelum akhir 2017, akan mengalirkan 40 juta kaki kubik gas dari Lapangan Gajah Baru untuk dimanfaatkan oleh PLN dan kebutuhan gas masyarakat Batam.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, pipa gas yang sudah ada sebelumnya hanya menghubungkan sumber gas di Blok Natuna ke Singapura. Proyek pipa ini nantinya memanfatkan pipa dengan lebar 16 inchi dan menyilangkan infrastruktur sebelumnya yakni jaringan pipa dari West Natuna Transport System (WNTS) menuju Pemping dan berlanjut ke Batam.

Alokasi gas, jelas Wiratmaja, nantinya akan bertambah seiring habisnya sejumlah kontrak pengiriman gas ke Singapura pada 2023. Bila tak diperpanjang, sambung dia, maka alokasi gas tersebut bisa langsung dialirkan ke Batam dan menambah pasokan gas ke Batam hingga 90 juta kaki kubik per harinya.

Wiratmaja menambahkan, pembangunan pipa dari WNTS menuju Batam ini sebelumnya akan dibangun oleh PLN atau Premier Oil. Kedua opsi tersebut terpaksa dihilangkan dengan alasan optimalisasi fasilitas dan efisiensi dari segi harga.

Pembangunan oleh PLN disinyalir hanya akan memasok gas untuk pembangkit listrik saja. Sedangkan pembangunan oleh Premier Oil dinilai tidak ideal karena kontrak mereka akan habis pada 2028. Pendeknya usia kontrak Premier Oil dinilai bakal menaikkan toll fee penyaluran gas.

"Makanya kita tawarkan ke yang lain yang open acsess, salah satunya PGN. Tawaran PGN ini adalah kami tugaskan harga pembangunan ini, PLN bisa review dan sistem open book berapapun lelangnya," jelas Wiratmaja, Selasa (9/8).

Pekan lalu, PGN juga menargetkan untuk menyambungkan 110 ribu rumah tangga terhadap akses gas bumi. Perluasan jaringan gas rumah tangga ini akan dilakukan hingga 2019 mendatang. PGN, melalui anak usahanya yakni PT PGAS Solution, saat ini sedang membangun pipa sepanjang 10,6 kilometer (km) dengan nilai proyek sekitar Rp 9,08 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement