Rabu 10 Aug 2016 00:59 WIB

Hiu Tutul Mati Terdampar di Pantai Tan Sridano

Sejumlah anak warga kampung nelayan berada tak jauh dari hiu tutul yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (25/10). Hiu tutul yang terdampar karena terkena jaring nelayan di Selat Madura tersebut, mempunyai panjang 8 meter dan lebar 2.5 meter.
Foto: Antara
Sejumlah anak warga kampung nelayan berada tak jauh dari hiu tutul yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (25/10). Hiu tutul yang terdampar karena terkena jaring nelayan di Selat Madura tersebut, mempunyai panjang 8 meter dan lebar 2.5 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Seekor hiu tutul (Rhincodon typus) dalam keadaan mati terdampar di Pantai Tan Sridano, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) Selasa pagi.

Bintara Pembina Desa (Babinsa), Komando Rayon Militer (Koramil) 05/Batang Kapas, Sertu. Syafrizal di lokasi mengatakan hiu malang tersebut diketahui oleh nelayan sudah dalam keadaan mati.

"Hiu ini memiliki panjang 5 meter dan diperkirakan memiliki berat hingga dua ton," ujar dia.

Ia menyebutkan tiga hari sebelum hiu tersebut ditemukan, nelayan setempat beberapa kali melihat hiu itu menampakkan diri.

"Apakah ikan itu sakit atau tidak kami tidak bisa memastikannya namun dalam tiga hari terakhir siripnya sering terlihat oleh nelayan," lanjutnya.

Di lokasi juga terlihat, Kepala Polisi Sektor Batang Kapas, AKP Yusman yang tengah mengajak masyarakat untuk bersama-sama menarik hiu itu ke daratan menggunakan seutas tambang.

"Sesampainya di daratan ikan ini akan kami kubur sehingga bangkainya tidak mengotori pantai," sebut dia.

Hingga tengah hari puluhan masyarakat terus berdatangan ke Pantai Tan Sridano untuk melihat langsung ikan malang itu.

Diantara mereka ada yang langsung membantu menarik ikan ke daratan namun sebagiannya lagi mengabadikan momen itu melalui kamera di telepon genggamnya.

Nelayan setempat familiar menyebut hiu tutul dengan nama Hiu Kancah-Kancah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement