REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel pada Selasa (9/8) menuding kelompok Hamas telah menyalahgunakan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sebenarnya ditujukan untuk warga sipil Palestina.
Badan keamanan Israel, Shin Bet, mengatakan bahwa tahanan bernama Wahid Abdallah al Bursh, insinyur Palestina yang bekerja untuk Program Pembangunan PBB (UNDP), telah mengaku direkrut Hamas untuk membantu kelompok tersebut dengan menggunakan fasilitas UNDP.
"Bursh diduga membantu pembangunan pangkalan maritim untuk gerilyawan Hamas dengan menggunakan fasilitasn milik UNDP," kata Shin Bet tanpa menjelaskan lebih jauh tudingan tersebut seperti dilansir Reuters, Selasa (9/8).
Bursh juga ditunding telah mempengaruhi pejabat UNDP untuk lebih memprioritaskan daerah operasi Hamas saat lembaga tersebut hendak membangun kembali Jalur Gaza, wilayah yang hancur akibat serangan Israel pada 2014 lalu. "Investigasi ini membuktikan kembali bahwa Hamas telah menyalah- gunakan bantuan badan-badan internasional di Jalur Gaza yang sebenarnya ditujukan untuk warga sipil," kata Shin Bet dalam pernyataan tertulis.
Bursh saat ini tengah menghadapi persidangan dalam pengadilan di Israel. Tudingan terhadap Hamas ini merupakan yang kedua kali dalam satu bulan terakhir.