REPUBLIKA.CO.ID, INDIA -- Mantan menteri di wilayah terpencil India yang disengketakan oleh Cina, Kalikho Pul (47 tahun) ditemukan tewas gantung diri pada kipas angin atap pada Selasa (9/8). Polisi dan sejumlah pejabat setempat menyatakan, kejadian tersebut setelah vonis pengadilan atas pengangkatannya yang tidak sah.
Vonis Mahkamah Agung menjadi pukulan telak bagi Perdana Menteri Narendra Modi yang berambisi memperluas pengaruhnya di Assam. Partai Modi, Bharatiya Janata Party, mencatat kemenangan dalam pemilihan awal di wilayah timur laut India pada Mei lalu.
Pul yang hingga Juli menjadi menteri negara bagian Arunachan Pradesh, mengalami depresi dan kecewa atas putusan hukum tersebut. "Dia berkeinginan bunuh diri," kata Nabam Tuki, anggota senior legislatif Partai Kongres.
Keluarga Pul menemukan jasad korban di ranjang tempat tinggal menteri besar itu. Media melaporkan bahwa dia meninggalkan buku harian yang saat ini masih diperiksa polisi.
Sejak menjadi politikus Partai Kongres pada 1995, Pul menjabat menteri besar pada Februari setelah memberontak terhadap partainya. Dia ditugaskan oleh pemerintahan federal Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengakhiri krisis politik.
Namun Mahkamah Agung menyatakan pengangkatan oleh presiden tersebut ilegal. MA memerintahkan pencopotan Pul dari jabatannya dan Kongres harus segera kembali berkuasa.
Cina mengklaim lebih dari 90 kilometer persegi (35.000 mil persegi) wilayah yang disengketakan oleh India di sebelah timur Himalaya. Cina menyebut sebagian besar negara bagian Arunachal Pradesh itu sebagai Tibet Selatan. India menuding Cina menduduki 38 ribu kilometer persegi (14.600 mil persegi) wilayah dataran Aksai Chin di bagian barat.