Rabu 10 Aug 2016 05:22 WIB

Haji Universitas Istimewa

Ibadah haji.
Foto: Republika
Ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Moch Hisyam

Haji adalah universitas istimewa bagi kaum Muslimin pilihan. Di universitas ini mereka ditempa, dididik, dilatih dan dibimbing untuk menjadi insan mulia. Tidak ada universitas yang teristimewa yang dihadiri berjuta calon jamaah haji dari seluruh dunia, kecuali universitas haji.

Keistimewaan universitas haji ini terlihat dari beberapa hal, antara lain; pertama, dosennya adalah Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang-orang yang diberi kelebihan ilmu oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-Alaq [96]: 4-5).

Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kamu mengambil manasik hajimu dari aku.” (HR Muslim). Dalam hadis lain, “Hajilah kalian sebagaimana kalian melihatku berhaji.

Kedua, universitas haji dilaksanakan di tempat yang mulia. Yaitu, di Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah dan Mina. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS [3] : 96). Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah! Sesungguhnya engkau (Makkah) adalah sebagus-bagusnya bumi Allah yang paling aku senangi.” (HR Ibnu Majah).

Ketiga, universitas haji dilaksanakan di waktu yang istimewa. Yaitu, dimulai dari bulan Syawal, Zulqaidah dan puncaknya di bulan Zulhijah. Allah SWT berfirman, “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (QS Al-Baqarah [2] : 197).

Keempat, buku panduannya adalah Alquran dan hadis. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia.” (QS Fushshilat [41] : 41).

Kelima, mahasiswa yang mengikuti pendidikan di universitas haji bukan orang sembarang. Tidak semua kaum Muslimin bisa mengikuti pendidikan ini hanya orang-orang yang mampu dan mendapat undangan dari Allah SWT-lah yang dapat mengikuti perkuliahan di Universitas haji.

Allah SWT berfirman, “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali-Imran [3]: 97).

Keenam, orang-orang yang lulus dari universitas haji ini akan disematkan kepada mereka dengan gelar mabrur atau mabrurah dan akan diberi satu tiket surga. Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Ahmad).

Kini Universitas haji sudah dibuka, para calon jamaah haji sudah mulai berangkat ke Tanah Suci secara bergelombang untuk mengikuti pendidikan di universitas haji. Maka, persiapkanlah diri kita untuk menjadi peserta didik yang baik yang bisa melaksanakan, menangkap, memahami, menghayati dan merealisasikan berbagai pelajaran yang diberikan di universitas haji.

Kita berharap setelah mereka keluar dan lulus dari universitas haji ini mereka bisa menjadi insan yang baik (mabrur) yang mampu memberikan kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara serta mampu memelihara tiket surga yang telah didapatkannya sampai akhir hayatnya. Amin. Wallahu a'lam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement