Rabu 10 Aug 2016 08:47 WIB

Imam Shamsi Ali: Banyak Rakyat Amerika Tertarik pada Islam

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Damanhuri Zuhri
Imam Besar Masjid Newe York Muhammad Syamsi Ali.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Imam Besar Masjid Newe York Muhammad Syamsi Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Imam Shamsi Ali mengajak seluruh muslim memperlihatkan Islam sebagai agama damai. Menurutnya hal tersebut dapat dilakukan dengan benar-benar melaksanakan ajaran Islam secara kaffah.

Pasalnya Islam sendiri menuntut agar pengikutnya berahlak baik, bukan hanya tentang kewajiban untuk beribadah. Namun juga mengenai pentingnya untuk bersosialisasi sesama manusia.

Imam salah satu masjid di New York itu menuturkan, orang-orang Barat memiliki pandangan bahwa Muslim terbelakang. Karena kebanyakan umat Islam lebih memfokuskan diri untuk beribadah saja. Sementara hubungan mereka dengan sesamanya kurang baik.

"Sayangnya banyak orang Islam berpikir semua masalah dapat selesai hanya dengan zikir dan beribadah," ungkap Imam Shamsi dalam acara silaturahim di Masjid Syuhada Yogyakarta, Selasa (9/8) malam.

Hal itu kemudian menyebabkan orang-orang Amerika memandang Muslim sebagai manusia yang percaya khurafat. Sebab pada kenyataannya, di dunia ini masih banyak orang Islam yang tidak menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan.

Imam Shamsi menuturkan, di Amerika sendiri orang-orang dimanjakan dengan teknologi dan material. Namun mereka selalu merasakan kebimbangan, termasuk bingung dalam menentukan jalan hidup. Sementara Islam memiliki tuntunan yang jelas mengenai siapa dan untuk apa tujuan hidup manusia.

Maka itu, saat ini mulai banyak masyarakat Amerika yang tertarik pada Islam. "Islam sebenarnya merupakan agama keseimbangan. Karena manusia memiliki dua unsur hidup, yakni fisik dan akal yang dapat dipelihara dengan keseimbangan antara masterial dan spiritual," katanya.

Sementara itu, Pegi Melati Sukma yang turut hadir dalam acara silaturahim menuturkan, berhijrah untuk menjalankan perintah agama merupakan hal yang sederhana. "Cukup dengan mengikuti apa yang Allah mau. Apa yang dilarang agama kita tinggalkan," katanya.

Adapun hal yang membuat seseorang merasa berat dalam melaksanakan Islam, tidak lain karena ia membuat penghalang sendiri anatara dirinya dengan Allah SWT. Ia mengatakan, saat seseorang bertekad untuk berubah lebih baik, Allah SWT akan memberikan kemudahan pada orang tersebut.

"Allah SWT sudah berjanji barang siapa bertakwa kepada-Nya, maka akan diberi kemudahan dan keberkahan," tutur Pegi. Maka itu selama ada kesempatan, seorang muslim harus menggunakan waktunya untuk bertaubat dan memperbaiki diri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement