Rabu 10 Aug 2016 13:19 WIB

Ahok Tuding Pemilik Tempat Tinggal Sewa di Bukit Duri Jadi Dalang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Tolak Penggusuran: Aktivitas warga perkampungan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (5/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Tolak Penggusuran: Aktivitas warga perkampungan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menuding pemilik tempat tinggal maupun tempat usaha sewa menjadi dalang atas penolakan rekolasi di wilayah Bukit Duri.

Basuki alias Ahok mengingatkan pemilik sewaan menjadi pihak yang dirugikan ketika warga Bukit Duri telah direlokasi. Sehingga mereka bersikeras agar warga tak pindah. Dengan begitu, pendapatan pemilik sewaan tak menghilang.

"Waktu dulu kita perkenalkan (rusun Rawa Bebek) karena mereka yang mau pindah ya. Yang enggak ada niat mau nyewa-nyewain, belum jadi saja sudah minta pindah kok. Kamu liat saja. Tapi yang fair ya. Jangan tanya sama orang yang punya sewaan, dia enggak seneng," katanya di Balai Kota, Rabu (9/8).

Ahok menjelaskan kualitas sarana dan prasarana rusun Rawa Bebek distandarisasi tinggi. Sebab, Ahok mengandaikan dirinya lah yang tinggal di rusun itu. Sehingga standar rusun pun menyesesuaikan standarnya sendiri.

"Jadi saya waktu minta semua syarat kualifikasi rusun itu seolah-olah saya mau tinggal di dalam. Jadi kalau masih kurang baik saya enggak tahu lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement