REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mensosialisasikan penggunaan elektronik voucher sebagai alat transaksi bantuan sosial yang dapat digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Sosialisasi ini dilakukan saat Khofifah mengunjungi kantor Republika Rabu (10/8) sore ini.
"Soal e-warung, inisiatif baru yang kita coba terjemahkan presiden memberikan harapan bisa menyatukan Bansos secara non tunai," jelasnya di kantor Republika, Jakarta, Rabu (10/8).
Ia menjelaskan, layanan elektronik voucher ini digunakan untuk menyalurkan bantuan program keluarga harapan (PKH) dan penerima beras rakyat sejahtera (Rastra). Program elektronik voucher ini juga merupakan layanan untuk transaksi jual beli Sembako tanpa menggunakan uang tunai.
Bagi para pemegang kartu elektronik voucher, lanjut dia, tak akan mendapatkan potongan biaya administrasi untuk mendapatkan layanan ini. Melalui layanan ini, para penerima bantuan dapat membeli sejumlah barang kebutuhan pokok seperti gula, beras, minyak, dan tepung.
Produk layanan elektronik voucher ini pun bekerjasama dengan perbankan seperti BNI dan BRI. Menurutnya dengan elektronik voucher akan memudahkan para penerima bantuan sosial dalam mendapatkan layanannya. Selain itu, program elektronik voucher ini juga dinilainya dapat membantu mengentaskan kemiskinan.
Layanan ini dapat digunakan untuk transaksi di e-warung. Ditargetkan pada akhir tahun ini akan terdapat 300 e-warung. "Akhir Desember ditargetkan ada 300 e-warung. Dan pada Desember 2017 ada 3 ribu e-warung," katanya.