REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlu Cavusoglu mengatakan, Uni Eropa membuat kesalahan serius dalam merespons kudeta gagal di Turki. Akibatnya, warga Turki semakin enggan untuk masuk ke dalam Uni Eropa.
Sebelumnya Eropa mengecam langkah Turki yang melakukan penangkapan besar-besaran pascakudeta. Adapun Turki menyalahkan kelompok Fethullah Gulen atas kudeta gagal tersebut.
"Sayangnya Uni Eropa membuat kesalahan serius. Mereka telah gagal menyusul upaya kudeta," ujarnya. "Dukungan terhadap Uni Eropa sebelumnya mencapai 50 persen dari populasi. Namun sekarang saya pikir hanya 20 persen."
Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, Cavusoglu mengatakan sikap Turki yang mendekat dengan Rusia bukan berarti pesan buat Barat. Namun bagaimanapun, Barat kehilangan Turki karena kesalahan mereka sendiri.
"Bukan karena Ankara menjalin hubungan dengan Rusia, Cina atau dunia Islam," ujarnya.
Baca juga, Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil.
Pada Selasa, Recep Tayyip Erdogan melakukan langkah besar menormalisasi hubungan dengan Rusia. Erdogan bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vlamidir Putin di St Petersburg.