REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri, Jawa Timur, mengevakuasi seorang nenek yang lumpuh di lokasi tempat tinggalnya sementara, kawasan Stadion Brawijaya.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Kediri Nurkhamid, Rabu mengemukakan, evakuasi itu dilakukan sebab kondisi Mbah Endang sangat membutuhkan tempat tinggal yang layak.
"Kondisinya sulit jalan. Kami bawa nenek ini ke tempat rehabilitasi yang ada di Kediri dan nanti akan ditindaklajuti ke Jombang sehingga Mbah Endang secara kehidupan nanti layak," katanya.
Ia mengatakan, evakuasi itu dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2013 terkait dengan anak jalanan, gelandangan dan pengemis. Mbah Endang termasuk salah satunya dan tuna wisma.
Mbah Endang, kata dia, diketahui menjadi tuna wisma di Kota Kediri sekitar 20 tahun. Selama itu, Mbah Endang berganti-ganti lokasi dan terakhir di area Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Satpol PP Kota Kediri juga berupaya mencari keluarga dari Mbah Endang, bahkan sejak satu bulan lalu. Namun hingga kini keluarga Mbah Endang juga tidak diketahui. Ia dimungkinkan tinggal sendirian.
"Hampir sebulan kami mencari keluarganya namun tidak ada. Dia sebatang kara. Selama ini, yang mengelola warung juga Mbah Endang sendiri," katanya.
Kondisi Mbah Endang juga memprihatinkan. Petugas mendatangi lapak pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini menjadi tempat tinggal Mbah Endang. Kondisinya bahkan sudah memprihatinkan dan terpaksa dibopong petugas masuk ke mobil.
Lokasi PKL yang sekaligus tempat tinggal Mbah Endang dibersihkan petugas. Sejumlah barang jualannya juga diangkut ke petugas dibawa ke kantor Dinas Sosial yang berada di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.