Kamis 11 Aug 2016 08:40 WIB

BKSDA Belum Bisa Pastikan Keberadaan Kijang Emas

Kijang emas kalimantan
Kijang emas kalimantan

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan belum bisa memastikan keberadaan satwa unik kijang emas yang hidup di kawasan hutan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Sampai saat ini belum ada foto atau video yang mampu merekam keberadaan satwa yang disebut-sebut hidup di wilayah Kalimantan Selatan ini, kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Kalsel Ridwan Effendi di Banjarmasin, Rabu (11/8).

Ridwan mengemukakan itu ketika menghadiri acara Hari Konservasi Alam Nasional di lokasi rehabilitasi Bekantan milik Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) sekaligus peresmian Kandang Transit Hewan Liar di Sultan Adam Banjarmasin.

Kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional tersebut diikuti sejumlah turis asing dari Kanada, Swiss dan Perancis yang datang memang ingin melihat Bekantan.

Menurut Ridwan, memang banyak cerita dari mulut kemulut tentang keberadaan satwa tersebut, bahkan beberapa warg mengaku sempat menemui kijang emas tersebut.

Hanya saja, tak ada satupun foto yang autentik yang memastikan bentuk atau keberadaan satwa itu. Lain halnya seperti adanya kelinci sumatera yang juga berbulu keemasan, itu ada fotonya.

BKSDA nantinya mencoba memasang kamera khusus yang mampu merekam keberadaan satwa yang menjadi perbincangan di wilayah Kabupaten Tanah Laut atau kawasan hutan Peleihari.

Berdasarkan catatan, kijang emas atau juga disebut kijang kuning (Muntiacus atherodes) sering dijumpai warga di kawasan Pegunungan Meratus. Kijang kuning Kalimantan termasuk kelas mamalia, ordo (bangsa) Artiodactyla, famili (suku) Cervidae, subfamili Muntiacinae, genus (marga) Muntiacus, species (jenis) Muntiacus muntjak dan Muntiacus atherodes.

Secara morfologi, pada bagian atas (punggung) satwa liar ini berwarna merah kekuning-kuningan dengan sebaran kepirang-kepirangan di sepanjang bagian tengah terutama leher/tengkuk, bagian bawah (perut) pucat kekuning-kuningan, oranye agak keputih-putihan.

Ekor bagian atas berwarna coklat gelap dan kuning agak kecil dan ramping dengan tinggi bahu ? 50 cm, ukuran panjang dari kepala dan badan (tidak termasuk panjang ekor) 86-92 cm dengan berat 13,5-17,7 kg.

Tanduknya tidak memiliki cabang dengan panjang 1,6-4,2 cm dan panjang tangkai tanduk 6,5-8,7 cm.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement