REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Keberadaan Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung akan dikembangkan untuk satwa lain. Drh Dedi Candra, dokter di RS Gajah itu mengatakan nantinya tidak hanya sarana perawatan, pengobatan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi gajah.
Saat ini rumah sakit gajah ini masih diperuntukkan menangani satwa gajah di TNWK, namun ke depannya RS ini bisa menangani satwa-satwa liar dan langka lainnya selain gajah. Sejumlah fasilitas telah dimiliki rumah sakit ini, di antaranya alat pengecek darah, pengecek urine dan kotoran, juga peralatan USG dan sejumlah peralatan lainnya. Secara umum rumah sakit gajah ini tidak ubahnya sebuah rumah sakit yang menangani manusia.
RS gajah pertama di Indonesia itu telah diresmikan oleh Tachrir Fathoni, Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 5 November 2016 lalu, dan berdiri berkat kerja sama antara Kementerian LHK dengan Australian Zoo dan Taman Safari Indonesia. "Rumah sakit gajah ini sudah sesuai standar rumah sakit, semuanya sudah terpenuhi, hanya peralatan rontgen atau X-ray saja yang belum ada, karena X-ray membutuhkan listrik yang cukup besar sementara kami masih menggunakan listrik generator," kata, Rabu (10/8).
Rumah sakit gajah ini mempunyai dua orang dokter dan beberapa perawat atau paramedis. Namun, jumlah dokter dan perawat itu masih jauh dari harapan ideal kebutuhan dokter dan perawat sebuah rumah sakit. Penanganan gajah di rumah sakit itu bukan hanya sebatas gajah jinak saja, tapi juga bagi gajah liar yang ditemukan terluka dan terkena penyakit di hutan TNWK.
"Peruntukan utama rumah sakit gajah ini karena berada di pusat konservasi gajah, sehingga kami fokuskan dulu untuk perawatan 65 ekor gajah jinak di TNWK," katanya pula.
Dia menjelaskan, penanganan yang diberikan bagi gajah itu seperti perawatan, pencegahan penyakit, pengobatan serta rehabilitasi gajah. Sejumlah kasus penyakit gajah yang sering ditangani di RS ini, seperti kasus luka dan gangguan pencernaan, sedangkan kasus satwa evakuasi di antaranya luka-luka, dehidrasi, kekurangan nutrisi dan gajah dalam kondisi lemah.
"Untuk kasus gajah lemah sementara masih direhabilitasi di rumah sakit gajah ini, karena belum ada ruang karantina khusus. Seharusnya ada ruang karantina khusus," kata dia lagi.
Dedi menyatakan, keberadaan rumah sakit gajah ini membantu sebagai sarana pendukung konservasi, edukasi, dan penelitian yang lengkap untuk satwa gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di TNWK. Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua taman nasional yang berlokasi di Provinsi Lampung yang memiliki flora dan fauna eksotis hutan hujan tropis jenis langka dan dilindungi di dunia. Di hutan TNWK terdapat pusat penyelamatan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) yang mendapatkan dukungan dunia konservasi internasional.