REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima sembilan anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) di Istana Merdeka, Kamis (11/8). Isu soal testimoni mendiang Freddy Budiman menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan rutin tersebut.
Salah satu anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto mengatakan, pada prinsipnya Presiden menaruh perhatian besar terhadap pengakuan yang konon disampaikan Freddy kepada Koordinator Kontras Haris Azhar. Jokowi juga mendorong agar praktek kotor para penegak hukum dalam bisnis narkoba dibongkar.
"Beliau kan tekadnya tidak ada kompromi soal narkoba," ujar Sidarto.
Namun begitu, dia tak bersedia membeberkan saran dan masukan yang disampaikan Wantimpres ke Jokowi terkait kasus yang terungkap setelah eksekusi mati gelombang III dilakukan tersebut.
Selain soal testimoni Freddy Budiman, Sidarto menyebut ada sejumlah topik lain yang dibahas dalam pertemuan, antara lain soal penerapan amnesti pajak dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.