REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan menerapkan sistem full day school atau seharian sekolah. Apabila sistem tersebut benar diterapkan, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Kemendikbud menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
Ketua DPD RI, Irman Gusman menilai sistem full day school adalah satu hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Khususnya, jika pendidikan di Indonesia berada pada level yang sesuai dengan konsep sistem seharian sekolah itu.
Irman menyebut, salah satu yang perlu diperhatikan untuk menunjang sistem seharian sekolah, yakni infrastruktur pendidikan, baik di kota maupun daerah. "Infrastruktur pendidikan kita kan masih bervariasi, di kota besar, kotak kecil apalagi pedesaan. Oleh karena itu masalah full day school itu harus disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing saja," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/8).
Irman mengingatkan, kualitas pendidikan di kota dan daerah sangat berbeda. Sehingga tidak boleh diperlakukan sama dalam penerapan seharian sekolah. "Mari kita rumuskan, sebuah kebijakan yang komprehensif tidak boleh berlaku secara universal, tapi sesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jadi jangan didikotomikan" jelasnya.
Menurut Irman, pemerintah tidak bisa mengklaim, sekolah dapat memberikan pendidikan karakter. Sebab, pendidikan karakter yang paling utama ada di keluarga. "Awal membangun rumah tangga itu, awal membangun pendidikan keteladanan orang tua segala macam. Nah kalau di sekolah itu kan lebih banyak keterampilan," ujar dia.