Kamis 11 Aug 2016 18:13 WIB

'NATO tak Berhak Atur Turki'

Russian President Vladimir Putin and Turkish President Tayyip Erdogan attend their meeting in St. Petersburg, Russia, August 9, 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin
Foto: Sergei Karpukhin/REUTERS
Russian President Vladimir Putin and Turkish President Tayyip Erdogan attend their meeting in St. Petersburg, Russia, August 9, 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Duta Besar Turki untuk Rusia Umit Yardm menegaskan, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak memiliki hak untuk mengatakan negara mana saja yang bisa berhubungan dengan mereka. Menurutnya, Turki akan tetap melanjutkan hubungan dengan Rusia.

"Tidak ada alasan NATO membatasi kontak kami dengan negara lain, artinya NATO tak memiliki hak untuk mengatur kami siapa yang perlu dan jangan ditemui," ujar Yardm seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA.

Yardm juga menegaskan, Rusia dan Turki dan Rusia telah setuju untuk meningkatkan komunikasi mereka di Suriah.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menyatakan Turki tetap mitra penting bagi NATO. Ia berharap hubungan Turki dan Rusia tak semakin dekat.

Baca juga, NATO Berharap Turki tak Terlalu Mesra dengan Rusia.

"Untuk melihat (Turki dan Rusia) menjadi lebih dekat itu bagus,” ujar Steinmeier pada surat kabar Jerman Bild. “Tapi saya tidak berharap kedua negara semakin dekat. Turki adalah mitra penting bagi NATO” tambahnya. NATO khawatir Rusia akan menawarkan alternatif yang membuat Turki berpaling kemitraannya dengan NATO.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement