Kamis 11 Aug 2016 19:48 WIB

Harga Cabai di Tangerang Masih Mahal

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Harga cabai di beberapa daerah cukup mahal belakangan ini. Demikian pula di Tangerang yang harganya stabil tinggi sejak bulan puasa lalu.

"Tadi saya beli cabai rawit setengah kilogram harganya Rp 27 ribu, berarti sekilonya Rp 54 ribu ya. Ini sudah lama sih, dari dulu segini," kata Yudi yang sehari-harinya berjualan bubur ayam di Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Kamis (11/8).

Sementara saat menjelang bulan Ramadhan lalu, harga cabai rawit di Pasar Anyar Kota Tangerang masih Rp 25 ribu per kilogram. Namun harga terus merangkak naik saat menjelang lebaran hingga hari ini.

Adapun kondisi harga sejumlah bahan pangan di Kota Tangerang, menurut  Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang, Achmad Suhaely, harga sejumlah bahan pangan di Kota Tangerang khususnya di Pasar Anyar, relatif turun namun tidak signifikan.

Pada kesempatan lain, Achmad mengaku pihaknya akan terus melakukan pantauan rutin ke pasar-pasar di Kota Tangerang, sehingga setiap pergerakan harganya dapat diketahui. Dengan demikian, jika memang ada potensi kenaikan harga, langkah antisipasi dan penanganannya pun dapat segera kami siapkan.

Beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menyampaikan saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Anyar, bahwa pasokan bahan pangan pokok di berbagai wilayah tanah air sebenarnya relatif mencukupi. Namun, selama ini yang menjadi kendala adalah soal distribusi.

Menurut Mendag, penyelesaian rantai distribusi menjadi salah satu agenda prioritas Kemendag dalam upaya menciptakan kondusifitas harga-harga komoditas pangan dalam negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement