REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sekelompok Muslim menggugat sebuah kota di negara bagian Michigan, Amerika. Kota tersebut menolak izin membangun masjid dengan kekhawatiran terorisme.
"Tidak ada pilihan lain, American Islamic Community Centre telah mengajukan gugatan mencari bantuan yang berkeadilan untuk membangun masjid," kata gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Detroit, Rabu (10/8).
Seperti dilansir dari the New Arab, Jumat (12/8), para pejabat di Sterling Heights dengan suara bulat memutuskan menolak izin pembangunan masjid tahun lalu. Mereka mengatakan khawatir terjadi kemacetan lalu lintas jika masjid dibangun.
Namun, pejabat kota mengungkapkan dua warga telah menghubungi Wali Kota Michael Taylor dan perencana kota Donald Mande. Mereka mengatakan, pemimpin komunitas Muslim di balik proyek pembangunan masjid mungkin memiliki koneksi ke teroris.
Pejabat kota, termasuk kepala polisi terkejut dengan pernyataan dua warga tersebut. Mereka menghubungi FBI untuk memeriksa apakah tokoh masyarakat mengajukan permohonan izin bangunan ada di 'radar FBI'. Komisi Perencanaan pun menolak rencana proyek pembangunan.
Baca juga, Muslim Amerika Takut Islamofobia Meluas Pascapenembakan San Bernardino.
Mohammed Abdrabboh, seorang pengacara di tim hukum penggugat kota mengatakan, perlu memiliki beberapa jenis bukti untuk menyelidiki seseorang.
"Sayangnya dalam iklim yang kita hadapi, orang sangat mudah mengeluarkan kata 'teroris'. Ini adalah kata paling buruk dalam bahasa Amerika saat ini. Ini menodai reputasi orang, meninggalkan noda pada orang-orang yang tidak bersalah," katanya.