REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saat Perang Dingin terjadi, atas kerja sama Amerika Serikat (AS) dengan Denmark, sebuah pangkalan militer penting dibangun di bawah lapisan es Greenland.

Sebuah studi mengungkap detil keberadaan Camp Century yang merupakan pangkalan teknik Militer Amerika Serikat (AS). Pangkalan ini dibangun di atas lapisan es Greenland pada 1959.

Pangkalan ini terletak sekitar 200 kilometer dari pesisir barat laut Greenland. Pangkalan ini mahsyur disebut kota di bawah es karena seluruh infrastrukturnya berada lebih dari delapan meter di bawah permukaan es untuk menciptakan kamuflase.

Berdasarkan hasil penelitian asisten profesor Department of Earth and Space Science and Engineering, New York University, William Colgan mengenai sampah Perang Dingin di Greenland, Camp Century menampung hingga 200 tentara dan dilengkapi reaktor nuklir yang bisa dipindahkan. Reaktor ini menurut Colgan sudah disingkirkan.

Baca: Sampah Beracun Perang Dingin Mengancam

Meski nampak sepi, area tersebut terbilang strategis karena Artik merupakan rute terpendek antara AS dan Uni Soviet. Camp Century adalah salah satu kamp yang dibangun di bawah kesepakatan AS dengan Denmark untuk mempertahankan Greenland.

Secara resmi, kamp ini digunakan untuk penelitian saintifik dan menguji strategi konstruksi Artik. Namun secara tak resmi, kamp ini juga digunakan untuk membuktikan konsep titik luncur misil nuklir yang sangat rahasia.

Program ini dikenal dengan Project Iceworm karena melibatkan penggalian kanal sepanjang 4.000 kilometer yang membentang di lapisan es Greenland. Kanal ini disebut mampu memuat 600 misil balistik.

''Namun, kanal ini tak pernah benar-benar dibagun meski purwarupanya sudah ada berupa contoh 1,6 kilometer jalur kereta bawah tanah,'' kata Colgan seperti dikutip Live Science beberapa waktu lalu.

Proyek ini tidak disetujui Pemerintah Denmark dan ditolak Kepala Staf Departemen Pertahanan Gabungan AS pada 1963. Camp Century kemudian ditutup pada 1967. Belakangan dari studi Colgan, kamp ini berpotensi menyebarkan sisa sampah beracun ke pesisir Greenland.

Ikuti Whatsapp Channel Republika