Sabtu 13 Aug 2016 19:39 WIB

Kemenlu tak Khawatir Palestina Hilang di Peta Google, Ini Alasannya

Tak ada nama Palestina dalam peta versi Google Maps.
Foto: Google Maps
Tak ada nama Palestina dalam peta versi Google Maps.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan Peta Google bukanlah peta resmi dunia, sehingga publik di Indonesia tidak perlu khawatir tentang tidak adanya Palestina dalam peta tersebut.

"Google Map (Peta Google) bukan peta resmi dunia, sama seperti peta Bing atau Apple yang dibuat untuk kepentingan perusahaannya sendiri," kata Arrmanatha Nasir di Jakarta, Sabtu.

Arrmanatha menjelaskan, Pemerintah Indonesia mengacu pada peta resmi PBB yang telah mengakui Palestina sebagai nonmember observer state atau negara peninjau bukan anggota. "Bahkan ada Sidang Umum PBB 2015 lalu, bendera Palestina sudah dikibarkan di Markas Besar PBB di New York," kata dia.

Menurut Jubir Kemlu, dalam peta resmi PBB tersebut, batas antara Palestina dan Israel dipisahkan dengan "juris geospatial" garis hijau yang menggambarkan wilayah yang masih dipertentangkan.

Arrmanatha menegaskan Pemerintah Indonesia tidak akan berhenti memberikan dukungan bagi Palestina agar solusi dua negara dapat tercapai dan rakyat Palestina merdeka sepenuhnya.

Meskipun demikian, publik di Indonesia bereaksi cukup keras terkait tidak adanya nama Palestina dalam Peta Google, salah satunya disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. PBNU mendesak pihak Google Maps mengembalikan peta Palestina yang dihilangkan dan digantikan dengan Israel.

Baca juga, Google Hapus Palestina dari Google Maps dan Diganti Israel.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi I DPR Sukamta yang mengatakan Indonesia patut memrotes Google yang baru saja menghapus Palestina dari Google Maps dan menggantinya dengan Israel karena motifnya ingin mengaburkan teritori Palestina.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan pada 10 Agustus 2016, Google mengakui bahwa tidak pernah ada nama "Palestine" dalam Peta Google, namun yang terjadi adalah terdapat kesalahan yang membuat label "Tepi Barat" dan "Gaza" hilang dari peta tersebut.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement