Sabtu 13 Aug 2016 21:10 WIB

Thailand Tingkatkan Keamanan Menyusul Serangan Bom

Penyelidik menyelidiki lokasi terjadinya ledakan di resor Hua Hin, 240 kilometer selatan Bangkok, Thailand, Jumat, 12 Agustus 2016.
Foto: AP Photo/Jerry Harmer
Penyelidik menyelidiki lokasi terjadinya ledakan di resor Hua Hin, 240 kilometer selatan Bangkok, Thailand, Jumat, 12 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pasukan keamanan Thailand meningkatkan standar pengawasan keamanan menyusul serangkaian serangan yang menewaskan empat orang dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kementerian Pertahanan menggelar pertemuan darurat diketuai Deputi Perdana Menteri/Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwon setelah serangkaian ledakan bom dan penembakan roket di beberapa lokasi di Thailand selatan, demikian laporan Kantor Berita Thailand TNA yang dipantau Antara di Jakarta dari OANA, Sabtu (13/8).

Kementerian itu mengutuk para pelaku dan dalang serangan yang diyakini dilakukan oleh salah satu kelompok.

Pihaknya juga meminta informasi yang mungkin bisa menjadi penyebab di balik serangan tersebut.

Polisi masih tidak dapat menunjukkan para pelaku saat mengintensifkan penyelidikan.

Standar keamanan ditingkatkan di beberapa tempat publik, seperti sejumlah terminal dan gedung-gedung pemerintahan.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, serangan bom dilancarkan di Trang, Kota Hua Hin, Provinsi Pachuap Khiri Khan Surat Thani, dan Distrik Patong, Provinsi Phuket, sehingga menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 30 orang.

Di Phuket sebagai tempat salah satu korban luka akibat ledakan bom di Pantai Patong, pihak otoritas bandar udara setempat meningkatkan level pengamanan hingga siaga III dengan memobilisasi polisi dan pasukan keamanan di terminal penumpang.

Pihak bandara internasional tersebut telah mengoordinasikan informasi penting dan tanggap darurat dengan pihak keamanan setempat.

Di Trang sebagai tempat terjadinya ledakan bom pertama dan menewaskan seorang warga serta melukai enam orang lainnya, personel militer bersiaga di sekitar kota tersebut dan mendirikan pos pemeriksaan di seluruh provinsi itu.

Satu ledakan terjadi di mal perbelanjaan di Kota Trang, Kamis (11/8) pukul 15.00 waktu setempat diikuti ledakan lainnya dan ledakan di mal perbelanjaan lain, Jumat (12/8) pagi.

Dua ledakan terjadi di Hua Hin, Kamis (11/8) malam, menewaskan seorang perempuan warga Thailand dan melukai 21 warga Thailand lainnya serta beberapa wisatawan mancanegara.

Jumat (12/8) pukul 08.00 waktu setempat, dua ledakan terjadi di depan pos polisi pantai dan pos polisi Surat Thani menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.

Kemudian pada pukul 09.00 waktu setempat, dua ledakan lagi dilaporkan terjadi di menara jam Hua Hin.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menuding kelompok barisan sakit hati yang melakukan serangan bertujuan untuk mendiskreditkan pemerintah, mengaduk kekacauan, dan merusak citra negara tersebut.

Jenderal Prawit mengatakan bahwa serangan tersebut tidak mungkin dilakukan oleh kelompok-kelompok pemberontak di wilayah pedalaman Thailand selatan. Dia menyatakan bahwa hal itu jelas sebagai serangan yang dikoordinasikan oleh satu kelompok.

Sampai saat ini tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement