REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Bali berhasil menghimpun dan menyalurkan dana zakat dan sedekah sebesar Rp 4 miliar hingga Rp 5 milir setahun.
Ketua Baznas Provinsi Bali Drs Mahrusun Hadiono mengatakan, dana itu mesti habis disalurkan. "Ketentuannya memang begitu. Dananya memang harus habis," kata Mahrusun di Denpasar, Sabtu (13/8).
Hal itu dikemukakan Mahrusun menjawab wartawan seusai pelantikan komisoner Baznas Provinsi Bali periode 2016-2021. Pelantikan Komisioner Baznas Provinsi Bali dilakukan oleh Asisten II Sekda Provinsi Bali, Drs Ketut Wija atas nama Gubernur Bali.
Dana yang disalurkan Baznas Bali, ungkap Mahrusun, diprioritaskan untuk menyantuni anak-anak miskin, seperti untuk mebiayai sekolah mereka. Selain itu jelasnya, juga untuk modal usaha dan perbaikan rumah tinggal.
"Intinya dana itu memang harus habis. Ada pun dana yang dilaporkan adalah dana yang dihimpun oleh Baznas atau Bazda atau dana yang dikumpulkan pihak lain dan diketahui oleh Baznas," katanya menerangkan.
Asisten II Sekda Provinsi Bali, Ketut Wija mengatakan, komisioner Baznas hendaknya aktif melakukan pengumulan dana, serta aktif pulau mensurvei siapa saja yang berhak menerima zakat. Kalau memang diperlukan sebut Wija, Baznas bisa bekerjasama dengan Peprov Bali untuk menelisik siapa saja yang pantas menerima bantuan.
Pemprov Bali sebutnya, sangat mengapresiasi kehadiran Baznas di Bali. Karena dengan demikian Baznas bisa bersinergi dengan Pemprov Bali, untuk mengentaskan kemiskinan, membantu oran-orang miskin.
"Saya yakin, kalau Baznas bekerja dengan baik, tidak akan ada lagi orang-orang (Islam) yang miskin di Bali, mereka semuanya pasti sejahtera," kata Wija menjelaskan..
Pelantikan Komisioner Baznas Bali, dikaitkan dengan kegiatan halal bihalal bersama perwakilan ummat Islam se Bali. Hadir dan ikut pula memberikan sambutan dalam acara itu, utusan Baznas pusat, Ir Nana Mintarti.